Ho Chi Minh City - Vietnam, 03 Januari 2012 (Part 1)
Malam itu udara
di Ho Chi Minh City berkisar antara 24 hingga 26 derajat celcius. Lumayan
sejuk. Gue dan Basir masih terduduk di tengah hiruk pikuknya orang-orang dengan
bahasa yang tidak bisa kami mengerti dan pahami. Suasana di Tan Son Nhat
International Airport begitu ramai seiring kedatangan berbagai penerbangan dari
Asia, Australia, maupun Eropa.
Sedianya kami
hendak langsung menuju Pam Ngu Lao Street, suatu kawasan yang menjadi tempat
bertemunya para backpacker dari seluruh penjuru dunia di Ho Chi Minh City.
Namun, bis nomor 152 jurusan Ben Tanh Market telah habis jam operasinya. Waktu
menunjukkan pukul 22.30 dan tidak ada perbedaan dengan Jakarta. Naik taksi
jelas –bukan tidak mungkin- melainkan tidak mau karena tujuan kami adalah
backpacker dengan budget minimal. Terpaksa, menunggu sampai besok pagi adalah
pilihan paling rasional, logis, dan realistis.
Tan Son Nhat
International Airport termasuk bandara yang nyaman walaupun tidak terlalu besar. Menurut
informasi dari beberapa teman yang pernah kesini, kami bisa saja tidur di dalam
bandara untuk menunggu pagi. Masalahnya gue dan Basir sudah berada di luar
bandara dan dilarang masuk lagi oleh beberapa petugas yang bahasa inggrisnya
kacau banget.
Terbayang bakal
tidur di emperan bandara berbalut angin dingin, kami pasrah saja. Sementara
Basir merokok di pojokan, gue mondar-mandir menikmati keriuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar